TAKDIR JODOH –
Jodoh adalah salah satu misteri yang selalu dipertanyakan oleh umat manusia.
Dan jika seseorang bertanya tentang jodoh kepada seseorang yang lain. Maka akan
terciptalah berbagai jawaban yang berbeda dari mereka.
Misalnya saja jika kamu bertanya tentang jodoh kepada
seseorang yang belum mempunyai tambatan hati. Mungkin mereka akan menjawab
tentang jodoh dengan kriteria sempurna. Misalnya jodoh yang tampan, mapan, dan
shaleh/shalihah, punya beberapa hafalan, mempunyai keturunan atau nasab yang
baik. Dan banyak lagi yang lahir dari angannya.
Berbeda lagi jika kamu bertanya tentang jodoh kepada
seseorang yang sudah mempunyai seseorang (red:pacar, tambatan hati).
Mereka menjawabnya akan lebih condong kepada karakter seseorang yang diyakini
mereka akan menjadi pendampingnya kelak. Mereka tidak peduli lagi akan
kelebihan dan kekurangan yang sebelumnya dimiliki oleh tambatan hatinya itu, yang
jelas seperti dia.
Jawaban ini juga akan berbeda lagi jika kamu menanyakan
tentang jodoh kepada seseorang yang sudah menikah atau bahkan mempunyai
momongan. Mereka akan menjawabnya dengan sangat sederhana, seperti yang penting
seorang muslim, shalih/shalihah, serta mampu berperan dalam keluarga.
Seperti itulah jawaban-jawaban yang akan muncul jika kita
bertanya tentang jodoh. Beragam jawaban akan muncul dan tentunya itu tergantung
dengan persepsi masing-masing orang yang dipunyai. Mereka hanya berusaha memberikan
jawaban secara subjektif sesuai dengan apa yang mereka tahu.
Takdir Jodoh Menurut Islam?
Berbicara tentang Jodoh, bagaimana cara pandang Islam dalam
mengungkapkan rahasia di dalamnya? Apakah Jodoh merupakan takdir yang telah
digariskan? Tetapi kenapa Rasulullah juga memberikan kita pilihan untuk memilih
jodoh yang kita inginkan? Kenapa begitu banyak nasehat yang menyarankan agar kita
lebih berhati-hati dalam memilih calon pendamping kita?
Dikarenakan hal itu pula, masih banyak manusia yang khawatir
tentang jodohnya. Malah banyak yang dikarenakan hal tersebut malah memilih
jalan setan seperti pacaran sebagai bentuk “ikhtiar” tentang jodoh. Padahal hal
tersebut benar-benar salah.
Dilain pihak, ada yang menghindari hal tersebut. Namun
sangat sedikit upaya dalam ber”ikhtiar” yang benar sehingga pada umur yang
semakin bertambah, dia tidak kunjung mendapatkan jodoh. Kenapa hal ini terjadi?
Sebenarnya jodoh itu pilihan atau takdir sih?
Padahal sesungguhnya Allah telah membocorkan persoalan
tentang jodoh ini kepada kita melalui ayatnya Al-Qur’an Surat An Nur ayat 26
yang berbunyi :
Artinya :
Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak
baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula.
Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang
baik. (Qs. An Nur:26)
Jika melihat dari potongan ayat Al-Qur’an diatas dapat
dikatakan bahwa Laki-laki yang baik hanya untuk wanita yang baik. Sedangkan
laki-laki yang tidak baik juga untuk wanita yang tidak baik. Sungguh merupakan
sebuah rahasia yang sebenarnya sudah lama terungkap jika kita mau mengkaji
agama kita lebih dalam.
Karena dengan hal tersebut sesungguhnya kita sekarang dapat
meyakini, memahami, dan mengamalkan apa yang terkandung di dalam ayat tersebut.
Bagaimana? Tidak sulit bukan jika kita ingin memahami jodoh dari kacamata kita
sebagai seorang muslim.
Di dalam agama Islam, jodoh itu berarti seseorang yang telah
tertulis namanya di Lauh Mahfuz bahkan jauh sebelum kita manusia diciptakan ke
dunia dimana dia akan ditakdirkan untuk menjadi pendamping hidup kita di dunia
ini.
Namun bukannya kita tidak bisa memilih tentang jodoh karena
yang tertulis di Lauh Mahfudz itu merupakan banyak pilihan jalan. Dan itu
sebenarnya merupaka hasil dari sikap dan akhlaq kita dalam menanggapi kehidupan
yang sementara ini.
Jadi jodoh merupakan hal telah tertulis di Lauh
Mahfudz,namun kita bisa memilih dengan siapakah kita akan nanti berjodoh.
Tentunya pengaruh ahklaq dan sikap kita di dunia akan menentukannya.
Seperti soal rejeki yang dimana hasilnya adalah merupakan
faktor dari setiap usaha, ikhtiar, dan doa kita kepada Allah. Begitu juga
dampak dari rezeki tersebut dimana itu juga terpengaruh dari jalan kita dalam
memilih apakah rezeki yang kita ambil merupakan rezeki halal atau haram.
Jadi apakah kamu masih bingung dalam memilih atau mendapatkan
jodoh? Karena sesungguhnya jodoh yang akan datang kepadamu merupakan hasil dari
setiap doa dan usaha kamu. Jika ingin mendapatkan jodoh yang membawa kamu
kepada kebahagiaan dan keberkahan dari Allah, maka dapatkanlah dia dengan
berusaha dulu mendapatkan cinta Allah.
Rahasia Memilih Jodoh Dalam Islam?
Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
bahwa, “Perempuan itu dinikahi karena empat faktor yaitu agama, martabat, harta
dan kecantikannya. Pilihlah perempuan yang baik agamanya. Jika tidak, niscaya
engkau akan menjadi orang yang merugi” (HR Bukhari dan Muslim).
Dikatakan disini bahwa seorang laki-laki muslim dalam
memilih seorang wanita yang baik untuk dijadikan istrinya aka nada 4 faktor
yang harus diperhatikan. Yaitu Agama, martabat, harta, dan kecantikan. Dan
ketahuilah bahwa Rasulullah mengharuskan kita untuk memilih agama dan
kualitasnya terlebih dahulu, Baru tiga faktor yang lain bisa menyusul.
Begitu pula dengan pihak wanita. Wanita dalam menerima
pinangan laki-laki atau memilih calon pemimpin keluarganya kelak juga harus
memperhatikan hal diatas. Ketaqwaan calon pria yang ingin menikahinya harus
menjadi pilihan utama.
Dan tentunya sebenarnya seseorang yang datang kepadamu untuk
menikahi kamu atau seseorang yang akan kau nikahi merupakan cerminan daripada
kamu itu sendiri. Jadi jika kamu ingin mendapatkan seseorang yang lebih baik
daripada seseorang yang telah datang kepadamu, kamu bisa ikhtiar dengan
mengubah setiap akhlaq untuk lebih baik dan berdoa kepada Allah agar
dipertemukan dengan pasangan yang baik agamanya. Yang sanggup membimbing kita
kepada surga Allah.
Hubungan Jodoh dan Cerai?
Mungkin akan banyak yang berpikir, jika seseorang yang kita
nikahi, lama mendampingi kita, merupakan cerminan dari diri kita sendiri, dan
bisa katakana dia adalah jodoh kita. Kenapa ada banyak orang di dunia ini yang
akhirnya memutuskan untuk bercerai atau berpisah?
Dari sini kita kembali kepada yang namanya takdir. Bahwa
sebenarnya di Lauh Mahfudz kita telah dituliskan banyak pilihan tentang jalan
hidup apa yang akan kita jalani. Itulah hak manusia yang kita miliki. Yaitu
kita mempunyai kewajiban dalam “memilih” tentang apa-apa yang akan terjadi
selanjutnya di dalam hidup kita. Tentunya setiap pilihan tersebut sebenarnya
memang telah tertulis dan ada jalan sendiri-sendiri termasuk urusan jodoh.
Rasulullah telah memberikan kita petunjuk dan juga nasihat
untuk memilih pasangan hidup. Namun jika kita masih memilih pasangan hidup kita
yang tidak sesuai dengan petunjuk tersebut, sesungguhnya kita sedang berlarut
diri daripada nafsu dan ego.
Maka dari itu jika pasangan hidup kita malah membawa kita
menjauh diri dari Allah, jangan salahkan Allah yang telah menuliskan takdir.
Karena semua itu sebenarnya sudah sesuai daripada apa yang telah kamu pilih
sebelumnya. Apa dengan cara yang baik dan halal sesuai Islam atau dengan cara
maksiat.
Bukankah Allah sudah memperingatkan.. Rasulullah pun sudah
berpesan. Kita sendiri yang menentukan pilihan, walaupun hasil akhirnya tetap
ada di tangan Tuhan, apakah mempersatukan dengan orang pilihan kita meskipun
kita salah jalan , atau justru menggagalkan. Jika Allah menyatukan jangan
berbangga dan merasa benar dulu, belum tentu Allah meridhai pilihan kita tadi
bukan? Karena Allah hanya akan meridhai yang baik-baik saja.
Tapi karena kasih-Nya, Dia mengabulkan apa yang kita usahakan,
Dia mengizinkan semua itu terjadi, namun di balik kehendak-Nya tadi, tidak kah
kita takut Allah berkata.. “Inikah maumu? Inikah yang membuatmu bahagia? Inikah
yang kau pilih? maka Aku izinkan semua maumu ini terjadi. Namun kau juga harus
mempertanggung jawabkan semua ini di akhirat nanti”
Jadi, kembali kepada diri masing-masing ya kawan dalam
mendapatkan jodoh. Nah itulah Takdir Jodoh menurut pandangan Islam. Semoga
tulisan ini dapat membuka mata hati kamu agar tidak galau lagi dan juga
bersemangat menjemput pasangan dengan penuh keridloannya. Aamiin
Waallahualam
0 komentar:
Posting Komentar