Kini hadirnya Mobile Arena menjadi tantangan sendiri
bagi Mobile Legends untuk menguasai pasar. Akahkah Mobile Legends tersingkir?
Mobile Legends sudah
menjadi raja di pasar game Indonesia. Terlihat, game ini memuncaki ranking
Indonesia baik di App Store (iOS) maupun Play Store (Android). Ini tentu
merupakan sebuah prestasi luar biasa, mengingat baik pengembang maupun penerbit
game ini tidak dikenal sebelumnya di Indonesia. Namun dengan
kedatangan Mobile Arena, akankah Mobile Legends tersingkir?
Update: Pihak Mobile Legends telah memberikan konfirmasi mengenai
masalah hak cipta. keterangan mengenai hak cipta ini telah ditambahkan di
sub-bagian lisensi
Nah untuk
menjawab pertanyaan ini, kita perlu melihat beberapa faktor yang sering dijadikan
pertimbangan gamers Indonesia dalam memilih game, khususnya mobile online. Yuk
simak apa saja yang menjadi keunggulan dari setiap masing-masing game favorit
kamu?
1. Gameplay
yang Familiar
Nah
yang pertama salah satu kunci kesuksesan Mobile Legends adalah gameplay-nya yang familiar. Sistem
yang digunakannya, 5 vs 5, mirip dengan sistem dua game yang sangat populer di
Indonesia, yaitu Dota 2 dan League of Legends. Karenanya, dibanding game lain
seperti Vainglory, Mobile Legends cepat menyebar. Belakangan, Vainglory juga
bahkan meniru pendekatan Mobile Legends dengan membuat mode 5 vs 5.
Mobile
Arena hadir membawa tantangan besar, karena tampilannya mirip dengan tampilan
Mobile Legends. Tampilan yang sudah terbukti disukai ini tentu dapat
memudahkan gamers Mobile Legends untuk berbondong-bondong pindah ke Mobile
Arena. Alasannya sama, gamers sudah familiar dengan tampilan tersebut.
2. Lisensi
Sudah
menjadi rahasia umum bahwa Mobile Legends melakukan banyak pelanggaran hak
cipta. Beberapa karakternya secara terang-terangan meniru karakter lain
(Alucard misalnya, disinyalir meniru desain karakter Dante dari Devil May Cry).
Bahkan, map atau peta utama dari game ini meniru mentah-mentah League of
Legends!
(Update: Pihak Mobile Legends telah mengklarifikasi
hal ini dan menganggap masalah hak cipta sebagai hoax, dengan menyebutkan bahwa
Mobile Legends telah memiliki hak cipta sendiri dan belum ada yang melaporkan
Mobile Legends atas pelanggaran hak cipta.)
Persamaan
desain ini dikeluhkan oleh penggemar setia esport di Indonesia. Mereka yang cenderung idealis tidak
mau memainkan game yang tidak menghargai penciptanya. Ini menyebabkan Mobile
Legends sulit berkembang di scene esport profesional
Indonesia.
Berbeda
dengan Mobile Arena yang dikembangkan Tencent dan dipublikasikan Garena. Garena
sendiri adalah penerbit resmi game League of Legends di Indonesia. Jadi,
meskipun desainnya sama, sudah dipastikan bahwa desain yang sama tersebut
mendapatkan restu dari pencipta aslinya. Ini menyebabkan Mobile Arena lebih
bisa diterima di komunitas esport profesional.
3. Server
Mobile
Legends sudah lama mengalami masalah akut yang dikeluhkan pemainnya di sini:
lag! Masalah ini pun kami alami, bahkan saat kami menggunakan jaringan seluler
berkecepatan tinggi. Meski seharusnya mobile, Mobile Legends hanya bisa dimainkan secara layak melalui
wifi yang sinyalnya stabil!
Tidak
diketahui jelas apa penyebabnya. Namun sumber kami di China menyebutkan
masalahnya adalah karena Moonton tidak bisa menyediakan server yang berlokasi
di luar China. Server-server untuk game di Indonesia biasanya ada di Singapura
atau bahkan di Indonesia, sehingga dekat dan aman dari lag.
Berbeda
dengan game dari Garena. Garena sendiri merupakan startup asal Singapura. Meski belum dikonfirmasi, aneh bila
Garena tidak memiliki server di negaranya sendiri. Karena itu, sudah hampir
bisa dipastikan koneksi yang dimiliki Mobile Arena akan jauh lebih stabil
dibanding Mobile Legends, setidaknya sampai Moonton memutuskan untuk memiliki
server yang lebih cepat untuk orang Indonesia!
4. Tingkat Kepopuleran Pemasaran
Mobile
Legends dianggap luar biasa karena mampu menarik kecintaan publik tanpa iklan
atau pun event offline. Namun
sebenarnya keberadaan iklan offline ini
dapat menjadi masalah di masa depan, khususnya saat muncul pesaing baru dengan
kemampuan marketing yang lebih
handal.
Pihak
Mobile Legends sendiri bukannya tidak sadar mengenai hal ini. Dikonfirmasi
bahwa pihak Moonton dari China sempat datang ke Indonesia untuk mencari partner
yang sesuai. Namun hingga hari ini, belum jelas siapa dan kapan Mobile Legends
akan dipromosikan resmi di Indonesia.
Lain
hal dengan Garena yang banyak mempromosikan game ini bahkan sebelum
diterbitkan. Dari pantauan kami di media sosial, tampak iklan Mobile Arena
terpajang di kereta Commuter Line.
Garena juga diperkirakan akan membuat kompetisi Mobile Arena dalam waktu dekat.
Dalam
jangka panjang, kita bisa berharap banyak dengan rencana Tencent untuk
membawa esport ke
ajang Asian Games. Bila hal tersebut benar dilakukan, tentu Mobile Arena
sebagai game milik Tencent juga akan dibawa! Ini menjadi kesempatan besar untuk
pemain esport Mobile
Arena menciptakan prestasi internasional.
5. Kesimpulan?
Berat untuk Mobile Legends Bertahan!
Dengan gencarnya serangan Mobile Arena di empat hal
di atas, Mobile Legends sulit untuk bertahan di pasar Indonesia kecuali
melakukan perubahan-perubahan signifikan untuk meningkatkan kualitas game nya,
antara lain dengan (1) memiliki server yang lebih cepat, (2) memastikan untuk
tidak melanggar hak cipta, (Update: Pihak Mobile Legends
mengkonfirmasi bahwa mereka memiliki hak cipta dan tidak pernah mendapat
tuntutan apa pun mengenai hak cipta) dan (3) memiliki perwakilan di
Indonesia yang dapat mengkoordinasi promosi game Mobile Legends di Indonesia.
Nah Bagaimana nih
menurut kamu, akankah Mobile Legends tersingkir?
0 komentar:
Posting Komentar