Gaya Hidup

Sabtu, 09 Juni 2018

NGERI, Inilah Bocoran Resmi Keunggulan Mobile Arena (AOV) Vs Mobile Legend !


Kini hadirnya Mobile Arena menjadi tantangan sendiri bagi Mobile Legends untuk menguasai pasar. Akahkah Mobile Legends tersingkir?
Mobile Legends sudah menjadi raja di pasar game Indonesia. Terlihat, game ini memuncaki ranking Indonesia baik di App Store (iOS) maupun Play Store (Android). Ini tentu merupakan sebuah prestasi luar biasa, mengingat baik pengembang maupun penerbit game ini tidak dikenal sebelumnya di Indonesia. Namun dengan kedatangan Mobile Arena, akankah Mobile Legends tersingkir?
Update: Pihak Mobile Legends telah memberikan konfirmasi mengenai masalah hak cipta. keterangan mengenai hak cipta ini telah ditambahkan di sub-bagian lisensi
Nah untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu melihat beberapa faktor yang sering dijadikan pertimbangan gamers Indonesia dalam memilih game, khususnya mobile online. Yuk simak apa saja yang menjadi keunggulan dari setiap masing-masing game favorit kamu?
1.      Gameplay yang Familiar

Nah yang pertama salah satu kunci kesuksesan Mobile Legends adalah gameplay-nya yang familiar. Sistem yang digunakannya, 5 vs 5, mirip dengan sistem dua game yang sangat populer di Indonesia, yaitu Dota 2 dan League of Legends. Karenanya, dibanding game lain seperti Vainglory, Mobile Legends cepat menyebar. Belakangan, Vainglory juga bahkan meniru pendekatan Mobile Legends dengan membuat mode 5 vs 5.
Mobile Arena hadir membawa tantangan besar, karena tampilannya mirip dengan tampilan Mobile Legends. Tampilan yang sudah terbukti disukai ini tentu dapat memudahkan gamers Mobile Legends untuk berbondong-bondong pindah ke Mobile Arena. Alasannya sama, gamers sudah familiar dengan tampilan tersebut.
2.      Lisensi

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Mobile Legends melakukan banyak pelanggaran hak cipta. Beberapa karakternya secara terang-terangan meniru karakter lain (Alucard misalnya, disinyalir meniru desain karakter Dante dari Devil May Cry). Bahkan, map atau peta utama dari game ini meniru mentah-mentah League of Legends!
(Update: Pihak Mobile Legends telah mengklarifikasi hal ini dan menganggap masalah hak cipta sebagai hoax, dengan menyebutkan bahwa Mobile Legends telah memiliki hak cipta sendiri dan belum ada yang melaporkan Mobile Legends atas pelanggaran hak cipta.)
Persamaan desain ini dikeluhkan oleh penggemar setia esport di Indonesia. Mereka yang cenderung idealis tidak mau memainkan game yang tidak menghargai penciptanya. Ini menyebabkan Mobile Legends sulit berkembang di scene esport profesional Indonesia.
Berbeda dengan Mobile Arena yang dikembangkan Tencent dan dipublikasikan Garena. Garena sendiri adalah penerbit resmi game League of Legends di Indonesia. Jadi, meskipun desainnya sama, sudah dipastikan bahwa desain yang sama tersebut mendapatkan restu dari pencipta aslinya. Ini menyebabkan Mobile Arena lebih bisa diterima di komunitas esport profesional.
3.      Server

Mobile Legends sudah lama mengalami masalah akut yang dikeluhkan pemainnya di sini: lag! Masalah ini pun kami alami, bahkan saat kami menggunakan jaringan seluler berkecepatan tinggi. Meski seharusnya mobile, Mobile Legends hanya bisa dimainkan secara layak melalui wifi yang sinyalnya stabil!
Tidak diketahui jelas apa penyebabnya. Namun sumber kami di China menyebutkan masalahnya adalah karena Moonton tidak bisa menyediakan server yang berlokasi di luar China. Server-server untuk game di Indonesia biasanya ada di Singapura atau bahkan di Indonesia, sehingga dekat dan aman dari lag.
Berbeda dengan game dari Garena. Garena sendiri merupakan startup asal Singapura. Meski belum dikonfirmasi, aneh bila Garena tidak memiliki server di negaranya sendiri. Karena itu, sudah hampir bisa dipastikan koneksi yang dimiliki Mobile Arena akan jauh lebih stabil dibanding Mobile Legends, setidaknya sampai Moonton memutuskan untuk memiliki server yang lebih cepat untuk orang Indonesia!
4.      Tingkat Kepopuleran Pemasaran

Mobile Legends dianggap luar biasa karena mampu menarik kecintaan publik tanpa iklan atau pun event offline. Namun sebenarnya keberadaan iklan offline ini dapat menjadi masalah di masa depan, khususnya saat muncul pesaing baru dengan kemampuan marketing yang lebih handal.
Pihak Mobile Legends sendiri bukannya tidak sadar mengenai hal ini. Dikonfirmasi bahwa pihak Moonton dari China sempat datang ke Indonesia untuk mencari partner yang sesuai. Namun hingga hari ini, belum jelas siapa dan kapan Mobile Legends akan dipromosikan resmi di Indonesia.
Lain hal dengan Garena yang banyak mempromosikan game ini bahkan sebelum diterbitkan. Dari pantauan kami di media sosial, tampak iklan Mobile Arena terpajang di kereta Commuter Line. Garena juga diperkirakan akan membuat kompetisi Mobile Arena dalam waktu dekat.
Dalam jangka panjang, kita bisa berharap banyak dengan rencana Tencent untuk membawa esport ke ajang Asian Games. Bila hal tersebut benar dilakukan, tentu Mobile Arena sebagai game milik Tencent juga akan dibawa! Ini menjadi kesempatan besar untuk pemain esport Mobile Arena menciptakan prestasi internasional.
5.      Kesimpulan? Berat untuk Mobile Legends Bertahan!
Dengan gencarnya serangan Mobile Arena di empat hal di atas, Mobile Legends sulit untuk bertahan di pasar Indonesia kecuali melakukan perubahan-perubahan signifikan untuk meningkatkan kualitas game nya, antara lain dengan (1) memiliki server yang lebih cepat, (2) memastikan untuk tidak melanggar hak cipta, (Update: Pihak Mobile Legends mengkonfirmasi bahwa mereka memiliki hak cipta dan tidak pernah mendapat tuntutan apa pun mengenai hak cipta) dan (3) memiliki perwakilan di Indonesia yang dapat mengkoordinasi promosi game Mobile Legends di Indonesia.
Nah Bagaimana nih menurut kamu, akankah Mobile Legends tersingkir?

0 komentar:

Posting Komentar